Kalau di UGM Jogja punya Pasar Sunday Morning (Sunmor) tiap minggu pagi. Di Kediri juga ada, tepatnya di Simpang Lima Gumul punya Pasar Sabtu Minggu atau Pasar Tugu. Tapi jangan bandingkan isinya masih rame sunday morning. Pasar tugu ini relatif masih baru. Pasar ini adalah proyek dari Pemda Kabupaten Kediri guna meningkatkan kunjungan ke SLG. Oleh karenanya stand disana adalah grati, hanya bayar kebersihan.
OK jalan-jalan yuuuuuk..
Pasar ini terletak di timur Kediri Waterpark atau Gumul Paradise Island. Letaknya dari arah Katang nanti ada jalan kekiri sebelum muteri Monumen. Disana ada beberapa produk -produk kerajinan dari kayu, tempurung kelapa yang biasa kita temui di daerah wisata seperti Jogja dan Bali. Ternyata Di Kediri ada Produsennya Kerajinan Mug, sendok, sutil, alat pijat dari kayu dan tempurung kelapa dibuat di Grogol, ketipung ethnik ala Papua juga ada . Aksesoris dari manik-manik seperti gelang, konde, bros dibuat di Sukorejo Tepus. Sepatu batik dan aneka rajutan dari Kecamatan Pagu. Takjub saya.. tak kira impor dari jogja.
Selain itu ada berbagai jenis makanan, pakaian anak-anak sampai orang dewasa, mainan anak-anak, makanan khas kediri seperti tahu, keripik dari berbagai buah dan tak ketinggalan cilok/pentol bakso kecil2 yang penjadi salah satu kegemaran anak-anak sampai orang dewasa karena harganya yang relatif murah dan rasanya yang nikmat.
Pasar Tugu ini ramai dikunjungi pengunjung hanya pada hari sabtu dan minggu. Selain hari itu, pedagang-pedagang yang berjualan tidak sekomplit hari sabtu dan minggu. Banyak keuntungan yang didapatkan oleh pedagang yang berjualan di sana setiap hari Sabtu dan Minggu. Menurut parnyataan dari salah satu pedagang di Pasar Tugu ini, yaitu pedagang yang berjualan jagung bakar, bahwa penjualannya sangat laku keras ketika berjualan di Pasar Tugu, dibandingkan hari-hari biasa. Keuntungan yang biasa Ia peroleh perhari Rp. 5.000,- per 1kg jagung, di Pasar Tugu Ia bisa mendapat keuntungan hampir dua kali lipat dari perkilonya. Karena Ia menjual harga 1 jagung bakar Rp. 2000,- pada hari Sabtu dan Minggu di Pasar Tugu, selain hari itu Ia berjualan di sekitar rumahnya dengan memberikan harga 1 jagung bakar seharga Rp. 1500,- .
Letak Pasar Tugu di sebelah timur monumen SLG ( Simpang Lima Gumul). Jadi selain pengunjung datang ke Pasar Tugu, pengunjung juga datang untuk menikmati indahnya monumen Simpang Lima Gumul. Karena itu yang menjadi pusat perhatian dari Simpang Lima Gumul itu sendiri. Tujuan awal dibangun Simpang Lima Gumul (SLG) adalah sebagai sentra ekonomi baru di Kabupaten Kediri. Sehingga diharapkan roda perekonomian Kediri makin maju.Sebagai ikon di bangun monumen mirip L’Arch de Triomphe Paris.
Orang kediri menyebutnya Kakbah Kediri
Karena kalau lewat simpang lima gumul harus muteri monumen tersebut dan berbentuk kotak mirip kakbah. Sangat sering orang yang lewat muter terus karena kebablasan jalur belokannya.
Karena kalau lewat simpang lima gumul harus muteri monumen tersebut dan berbentuk kotak mirip kakbah. Sangat sering orang yang lewat muter terus karena kebablasan jalur belokannya.
Pembangunan monumen ini diawali sejak tahun 2003. Penggagasnya adalah Bupati Kediri periode lalu yaitu Sutrisno. Monumen ini tepatnya berada di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem. Ada yang bilang monumen ini terinspirasi dari “Jongko Jojoboyo” Raja Kediri abad XII yang ingin menyatukan lima wilayah di Kediri.
Fasilitas umum lain yang disediakan di Simpang Lima Gumul ini yaitu toilet umum yang letaknya tidakl jauh dari Pasar Tugu. Tempat parkir yang aman untuk pengunjung Pasar Tugu dengan tarif parkir mobil Rp. 2000,- sepeda motor Rp. 1000,-. (Fufa Nur. W, 07101070025)